SISTEM KEKEBALAN TUBUH (Obat Imunomodulator) part 3
1. Imunostimulator.
Zat yang dapat meningkatkan respon imun.
a.
Vaksin B.C.G / Bacillus Calmette Guerin
Dari hasil TBC (sapi) hidup, yang tidak ganas
Indikasi : anti TBC, lepra, kanker kandung kemih.
b.
Interferon
Indikasi : antivirus, anti kanker
c.
Interleukin 2
Indikasi : melanoma
(kanker ganas), kanker ginjal
d. Levamizol
: obat cacing
Indikasi : untuk
terapi kanker dengan sitostastika dan prednison
Ilmu
kedokteran alternatif didefinisikan sebagai cara terapi dengan zat-zat alamiah
terutama dari tumbuh-tumbuhan berdasarkan pengobatan tradisional da pengalaman
rakyat selama berabad abad.
Obat-obat alteranatif dengan titik
kerja pada sistem imun yang berbeda-beda :
a. Obat homeopati : obat yang diperkuat melalui proses pengenceran khusus preparat chammomilla D3 berarti ekstrak chamomila yang diencerkan 1000
b. Fitoterapi berasal dari tumbuh-tumbuhan /jamu.
- Folia : orthosipon, hyoscyami, digitalis dan meniran
- Akar ginseng
- Ekstrak : bawang putih, ginkobiloba
- Vitamin C
- Kedelai (mengandung genistein)
c. Food suplement :
- Mineral /vitamin dosis tinggi
- Ekstark tiram
- Tulang rawan ikan hiu
baca : Mengenal Asam Urat
Zat/obat yang dapat menekan aktifitas sistem imun.
Indikasi :
- Mencegah reaksi penolakan pad transplantasi organ, misalnya kortikosteroida,azatioprin, siklofosfamida
- Untuk menekan aktifitas penyakit autoimun misalnya rematik diobati dengan sulfasalazin
Penggolongan
1. Vaksin
adalah sediaan aman dari kuman yang tidak ganas,contoh
a. BCG
kering,bertahan 10-15 tahun
b. Cacar (jarang
digunakan)
c. Hepatitis
B
d. Influenza
terhadap virus H1N1. H2N2,H3N2
e. Kotipa
: kolera, tipus, para tipus
f.
Pertusis atau batuk rejan
g. Polio
h. Rabies
kering
i.
Tipus
j.
Sampar atau
pes
2. Toksoid
adalah toksin yang telah diubah strukturnya hingga tidak toksis, contoh :
a. Vaksin
jerap difteri, yaitu suspensi steril toksoid difteri yang dimurnikan dan
diabsorbsikan pada permukaan Al-fosfat, Al(OH)3, K-AL-Sulfat
b. Vaksin
jerap difteri pertusis : berisi toksoid difteri dan pertusis
c. Vaksin
jerap tetanus : berisi toksoid tetanus
d. Vaksin
jerap difteri tetanus : berisi toksoid difteri dan tetanus
3. Serum
adlah cairan darah yang terpisah setelah darah membeku
a. Serum
antirabies diperoelh dari serum kuda yang dikebalkan terhadap rabies
b. Serum
anti bisa ular diperoleh dari serum kuda yang dikebalkan terhadap bisa ular
c. Anti
HBs imunoglobulin untuk mencegah hepatitis B
4. Antitoksin
adalah suatu jenis antibodi yang dapat menetralkan sifat beracun suatu toksin
tertentu. Antitoksin dibentuk oleh tubuh sbagai reaksi terhadap masuknya suatu
toksin, yng bekerja sebagai antigen.
Contoh :
a. Serum
antidifteri dari serum kuda yang dikebalkan terhadap difteri
b. Serum
antitetanus dibuat dari plasma kuda, digunakan untuk menetralkan toksin basil Clostridium tetani. Lazimnya serum ini
digunakan serentak dengan vaksin tetanus untuk memperoleh imunisasi aktif
c. Diagnostika
yaitu metode pemeriksaan untuk mencegah penyakit infeksi berdasarkan reaksi
antara suatu antibodi dengan antigen yang bersangkutan. Contoh tes tuberculin
untuk mendeteks adanya Mycobacterium tuberculose untuk mendiagnosis penyakit TBC. Tubeculin
adalah filtrase pembenihan bacil TBC. Reaksi positif bila terdapat benjolan diatas
kulit berarti tubuh mengandung antibodi tertentu. Reaksi negatif bila tidak ada
benjolan berarti tubuh tidak memiliki antibodi, sehingga harus divaksin agar
memiliki antibodi. Bila reaksi negatif biasanya dilanjutkan dengan pemberian
vaksin BCG. Reaksi tuberculin disebut juga tes Mantoux.
baca : sistem imun part 1
baca : sistem imun part 2
0 Response to "SISTEM KEKEBALAN TUBUH (Obat Imunomodulator) part 3"
Post a Comment