PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN

GANGGUAN  SISTEM PERNAFASAN BESERTA OBATNYA
Sistem pernafasan tersusun atas saluran pernafasan dan paru paru sebagai tempat perrukaran udara. Pernafasan adalah proses pemenuhan kebutuhan oksigen yang berguna untuk mengubah sumber energi menjdi energi dan membuang karbondioksida sebagai sisa metabolisme.
Salah sattu gangguan pada sistem pernafasan adalah penyakit paru Obstruktif Kronis (PPOK) atau istilah lain COPD (Cronic Obstruction Pulmonary Disease) merupakan istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama mempunyai ciri penyumbatan bronki karena pengembangan mukosa atau sekresi sputum (dahak) berlebihan. Serta kontraksi otot polos saluran napas (bronki) berlebihan. Faktor penyebab PPPOK salah satunya adalah polusi udara yang berasal  dari asap rokok, cerobong pabrik/industri. Asap kendaraan bermotor dan lain-lain. PPOK teerdiri dari:
1.       Asma Bronkial (asma/bengek)
2.       Bronkitis Kronis (radang saluran nafas bagian bawah)
3.       Emfisema paru (penurunan daya elastisitas paru)
                                              
Terapi Non Farmakologi :
1.       Mencegah timbulnya reaksi antigen-antibodi dan serangan asma, msalnya dengan menjaga kebersihan (sanitasi) seperti menyingkirkan semua rangsangan luar terutama binatang-binatang peliharaan, rumah haru dibersihkan setiap hari khususnya kasur, sprey dan selimut. Begitu faktor aspesifik seperti perubahan suhu,dingin, asap dan kabut harus dihindari.
2.       Berheni merokok, karena asap rokok dapat menibulkan bronkokontriksi dan memperburuk asma.
3.       Fisioterapi,dengan menepuk nepuk bagian dada, latihan pernafasan dan relaksasi.
Tujuan fisioterapi adalah:
-          Membantu mengeluarkan sputum dan meningkatkan efisiensi batuk
-          Mengatasi gangguan pernafasan pasien
-          Memperbaiki gangguan pengembangan thoraks
-          Meningkatkan kekutatan otot-otot pernafasan
4.       Mencegah infeksi primer, dengan vaksinasi influenza
5.       Latihan fisik untuk penderita emfisema dengan tujuan meningkatkan kapasitas latihan pada pasien yang sesak nafas berat. Latihan dilakukan 15-30 meniti selama 4-7 hari perminggu seperti
-memutar kepala dan badan ke kanan dan kekiri diteruskan membungkuk ke depan llu ke belakang.
-Memutar bahu ke depan dan belakang
6. rehabilitasi psikis berguna untuk menenangkan penderita yang cemas dan mempunyai rasa tertekan akibat penyakitnya.


A.      ASMA (Asma Bronkial)
Asma bronkial atau bengek adalah suatu penyakit alergi kronis yang berciri serangan sesak nafas akut secara berkala yang disertai batuk atau hipersekresi dahak. Pada serangan yang hebat, penyaluran udara ke darah sedemikian lemahsehingga penderita membiru kulitnya (cyanosis). Sebaliknya pengeluaran nafas dipersulit dengan meningkatnya kadar CO2 dalam darah.
Semua seramgam penyakit asma dapat dicegah, jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melalkukan olah raga. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit asma, antara lain :
·         Menjaga  kesehatan
·         Menjaga kenersiha lingkungan
·         Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit
·         Menggunakan obat-obat anti asma

Jenis asma
Asma bronkial dibagi menjadi dua kategori dan kebanyakan pasien menderita kombinasi dari kedua jenis ini :
1.       Asma alergi (ekstrinsik), adalah jenis asma akibat reaksi alergi terhadap pemicu dari lingkungan, seperti emosi marah, makanan, debu rumah, serbuk sari, jamur, dll. Asma alergi menimpa sebagian besar anak-anak.
2.       Non-asma alergi (intrinsik),adalah asma akibat infeksi sebelumnya dari slauran pernafasan yang menyebabkan kerusakan infeksi selaput lendir dari bronkial. Kerusakan ini menyebabkan bronkial  menjadi terlalu sensitif terhadap lingkungan pemicu, seperti udara dingin,asap rokok dan polusi. Jenis asama kebanyakan mempengaruhi orang dewasa diatas usia 40 tahun.

Gejala
Penyakit asma bronnkial secara umum adalah penyakit sluran pernfasan yang ditandai dengan :
1.       Sesak nafas/sukar bernafas yang diikuti dengan suara mengi (bunyi yang meniup sewaktu mengeluarkan udara/bernafas)
2.       Rasa berat dan kejang pada dada sehingga nafas menjadi terengah-engah
3.       Biasanya disertai batuk dengan dahak yang kental dan lengket.
4.       Perasaan menjadi gelisah dan cemas
Pengobatan
Asma tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan, sehingga penderita asma dapat menghindar dari sesak nafas akibat serangan asma. Kurangnya pengertian mengenai cara-cara pengobatan yang benar akan mengakibatkan asma selalu kambuh. jika pengobatannya dilakukan secara dini, benar dan teratur maka serangan asma akan dapat ditekan seminimal mungkin.
Terapi non-farmakologi telah mencapai hasil yang baik pada beberapa pasien, dengan teknil pernafasan, menghindari  pemicu asma (allergen maupun lingkungan pemicu) dan bantuan obat-obatan. Dan pengobatan gejala dapat membantu penderita bebas dari serangan.
Serangan asma biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam dan dapat diatasi dengan pemberian obat secara inhalasi atau oral, tetapi dalam keadaan gawat perlu diberi suntikan Adrenalin,teopilin dan homon kortokosteroida.
Pengobatan asma dibagi atas :
a.       Pengibatan asma jangka pendek
Pengobatan diberikan pada saat terjadi serangan asma yang hebat. Dan terus diberikan sampai serangan berkurang, biasanya memakai obt-obatan yang bekerja melebarkan saluran pernafasan yang menyempit. Tujuan pengobatannya untuk mengatasi penyempitan jalan nafas. Mengatasi selaput lendir jalan nafas yang membengkak atau meradang dan mengatasi produksi dahak yang berlebihan. Jenis obatnya....
1). Bronkodilator
Bekerja mengatasi penyempitan jalan nafas dengan cara melemaskan otot polos pada saluran nafas. Ada 4 golongan besar obat ini, yaitu
Golongan Xantin, daya bronkodilatasinya menghambat enzim fosfodieterase, contoh : aminopillin,teofillin, kolintefinilat.
a.       Golongan Simpatomimetika, daya bronkodilatasinya  merangsang reseptor beta 1 maupun beta 1 dan beta 2
-          Oral : efedrin HCL, metaproterenol, salbutamol, pributerol, terbutalin,formoterol
-          Inhalasi/injeksi : isoproterenol, isoetarin,bitolterol, salmeterol.
b.      Golongan antikolinergik, day bronkodilatasinya menghambat reseptor saraf kollinergik pada otot polos bronki sehingga aktivitas saraf adrenergik menjadi dominan, contoh :ipratropiumtiotropium.
c.       Golongan inhibitor selmats, daya bronkodilatasinya mencegah pelepasan histamin dari sel mats dan menurunkan inflamasi, contoh kromium Natrium.
2). Anti inflamasi
Bekerja mengatasi radang selaput lendir jalan nafas. Ada 2 golongan :
a.       Kelompok penstabil sel mats, bekerja mencegah pelepasan mediator inflamasi. Digunakan untuk asma ringan sampai sedang dengan efek samping lebih sedikit.  Contoh kromoglikat natrium, dan nedokromil natrium.
b.      Kelompok kortikosteroid, meskipun efek sampingnya berbahaya bila pemakainanya tidak terkontrol, namun cukup potensial untuk mengatasi bengkak atau radang pada saluran nafas. Kortikosteroid diberikan dalam bentuk :
·         Inhalasi : beklometason dipropionat, budenoside, flunisolide, flutikason propionat, mometason furoat, triamsinolon asetonida.
·         Oral dan injeksi : hidrokortison, prednison, metil prednisolon, deksametason.
3).   Ekspektoran
Bekerja mengatasi produksi dahak yang berlebihan dengan cara mengencerkan dahak yng kental tersebut dan mengeluarkannya dari  jalan nafas dengan refleks batuk. Oleh karenannnya penderita asma yang mengalami ini dianjurkan untuk banyak minum air puttih. Contoh ambroksol atau karbo sistein

b.. Pengobatan asma jangka panjang
pengobatan diberikan setelahserangan asma berkurang, karena tujun pengobatan ini untuk pencegahan serangan asma. Pengobatan ini disebut immunoterapi, yaittu sistem pengobatan yang diterapkan pada penderita asma/pilek alergi dengan cara pmenyuntikan bahan alergi terhadap penderita aergi yang dosisnya dinaikan makin tinggi secara bertahap dan diharapkan dapat menghilangkan kepekaannya terhadap bahan tersebut (desentilisasi) atau mengurangi kepekaannya (hiposentisisasi). Pengobatan ini diberikan dalam jangka waktu yang lama, bisa berbulan-bulan sampai bertahun – tahun. Dan harus diberikan secara teratur, penghentian pemkaian obat ditentukan oleh dokter.

2..BRONKITIS KRONIS
Pengertian
Bronkiritis kronis atau peradangan tenggorokan terjadi karena adanya lendir yang berlebihan dalam tubuh dengan ciri batuk yang hampir setiap hari selama paling tidak 3 bulan dalam setahun, dan ini berlangsung paling tidak dalam 2 tahun berturut turut bila penyebab batuk yang lain telah dikeluarkan. Pada dasarnya, bronkitis ini merupakan peradangan pada cabang tenggorookan yang pada umunya terjadi karena infeksi pada hidung bagian atas dan kerongkongan
Jenis
Penyakit bronkitis ini bisa dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.       Bronkitis akut, yang disebabkan oleh pilek biasa terutama terjadi selama musim dingin, dengan faktor pencetus seperti  cuaca diingin, lembab dan banyaknya zat pengiritasi seperti polusi udara, asap rokok
b.      Bronkiitis kronis, yang disebabkan virrus, karena tonsil yang terkena infeksi virus, terutama virus common cold, rhinovirus, corona virus, virus patogen pada  saluran pernafasanbawah : virus influenza, adenovirus, respiratory syncityal virus. Patogen penyebab lain adalah Mycoplasma pneumoniae, clamydia pneumoniae, bordetella pertussis
Gejala
Gejala bronkitis kronis adlah batuk, mulai dari batuk ringan perokok hingga batuk beratproduktif dengan sputum purulen. Pengeluaran sputum dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada awal pagi. Walau banyak pasien mengeluarkan sputum sepanjang hari. Sputum yang dikeluarkan biasanya kental lengket dan berwarna putih-kuning.

Pengobatan
Tujuan utama terapi adlah mengurangi keparahan gejala dan menghilangkan kekambuhan akut serta mencapai perpnjangan interval yang bebas infeksi. Harus dilihat terlebih dahulu lingkungan yang menggganguu dan gas seperti asap rokok.
Terapi farmakologi dapat dilakukan dengan 3 cara :
. a. Bronkodilator oral atau aerosol untuk penderita bronkitis akut seperti albuterol
b..Antibiotik, pemilihan beredasarkan resistensi patogen terhadap penisillin seperti penisilin seperti amopoisilin sebagai pilihan untuk bronkitis kronis akserbasi akut. Antibiotika jenis lain adlah azitromisin, floukuinolon da generasi baru yaitu gatifloksasin. Penggunaaan antibiotik 10-14 hari.
c..profilaksis antibiotik, perlu diberikan pada pasien yang mempuyai riwayat kekambuhan dengan periode yang sesuai misalnya 2-3 bulan/tahn selama2-3tahun.

3.       Emfisema Paru
Pengertian
Emfisema paru (pengembangan) di definisikan sebagai pembesaran permanen yang abnormal pada paru akibat :
·      Infeksi kronik karena rokok atau bahan-bahan lain yang mengiritasi bronnkus
·      Penyakit infeksi saluran pernafasan sperti pneumonia, bronkioliti akut, asma bronkial, yang tidak segera diobati sehingga menyebabkan emfisema
·      Gangguan saluran pernfasan akibat penyumbatan lumen bronkus atau bronkiolus oleh lendir
·      Polusi udara terutama di daerah yang padat industrilisasi
·      Kegiatan fisik dan mental yang terlalu berat.

0 Response to "PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN"

Post a Comment

5 amalan di bulan rhomadan yang harus disukseskan

  1.        Menyukseskan puasanya 2.        Menyukseskan sholat tarwehnya 3.        Menyukseskan baca Al-Quran nya 4.        Menyukses...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel