anti-histamin
ANTIHISTAMIN
• Histamin
adalah senyawa amina yg didalam tubuh dibentuk dari asam amino histidin oleh
pengaruh enzim histidin dekarboksilase.
• Hampir
semua organ dan jaringan tubuh mengandung histamin
• Histamin
disimpan dalam keadaan teertikat dan inaktif terutama dalam sel tertentu yang
disebut mastsel (sel mats)
• Histamin
juga terdapat dalam jumlah besar di sel epidermis, mukosa usus dan paru paru,
• Dalam
kedaan normal jumlah histamin dalam darah rendah. Hnya kira2 5 mcg/l,sehingga tidak menimbulkan efek terhadap
tubuh.
• Bila
sel mast rusak oleh sebab- sebab tertentu, histamin akan terlepas cukuoo banyak
sehingga dapat menimbulkn efek yang
nyata..
Beberapa faktor yang
menjadikan histamin lepas dari ikatannya dan menjadi aktif
• 1.
reaksi alergi menyebabkan kulit melepaskan histamin sehingga terejadi fase
dilatasi,gatal dan udema.
• 2.
kecelakaan dengan cedera serius memicu lepasnya histamin dari jaringan-jaringan
mati.
• 3.
paparan sinar UV dari matahari merusak sel mast sehingga melepaskan histamin.
4. adanya zat-zat kimia dengan
daya membebaskan histamin seperti racun ular,tawon, obat2 tertentu
(morfin,kodein)
Efek histamin
• Bila
histamin aktif dalam jumlah berlebihan, maka akan menmbulkn efek
• 1.
kontraksi otot polos bronki, usus, dan uterus
• 2.
vasodilatasi semua pembuluh darah, dengan akibat hipotensi
• 3.
memperbesar permeabilitas kapiler, dengan akibat udema dan pengembangan mukosa
• 4.memperkuat
sekresi kelenjar ingus, ludah, airmata,
dan asam lambung.
• 5.
stimulasi ujung syaraf, dengan akibat erytema dan gatal2.
• Dalam
pengobatan , untuk memngatasi efek histamin yang terdapat di jaringan paru, sel
lendir usus, hati dan terutama di dalam plasenta digunkan obat antihistaminka
• Antihisitaminika
atau antagonis histamin adalah zat yang mampu mencegah pelepasan atu kerja
histmin yang berlebiihn di dalam tubuh.
• Berdasarkan
jenis reseptor histamin maka antihistaminika dibgi menjadi 2, yaitu.....
1.
H-1 Bloker
( antagonis reseptor 1/antihistaminika klasik)
Antihistamin ini bekerja secara antagonis
kompetitif yang reversibel pada reseptor H1 di otot licin dinding pembuluh,
bronki,saluran cerna, kandung kemih, dan rahim, juga melawan histamin di
kapiler dan ujung syaraf gatal, sehingga dapat menghambat kerja histamin pada
reseptor tersebut, tetapi tidak memblokir pelepasan histamin.
• H1
bloker banyak digunakan untuk mengatasi alergi terhadap serbuk sari bunga,
sengatan serangga lebah (dll), urtikaria, kurang nafsu makan, mabuk perjalanan,
sedatip hipnotik pada penderita parknson dan syok anafilakis
• Contoh
obatnya: difenhiramin, loratadin,
miklizin, dan prometazin
2.
H2- bloker (antagonis reseptor histamin 2/ penghambat
asam lambung)
Antihisitamin ini bekerja mengurangi vasodilatasi,
(menaikkan tekanan darah akibat histamin yang meningkat) menghambat secara
selektif sekresi asam lambung yang meningkat, sehingga dimanfaatkan untuk
peptik ulcer dan penyakit refluks gastroesofagus.
Contoh obatnya: simetidin, ranitidin, famotidin,
nizatidin dan roksatidin
Penggolongan antihistamin
• 1.
Generasi 1
• a..
Golongan etanolamin, meliputi difenhidrmin,klemastin,karbinoksamin,doksilamin,
dimenhidrinat. Daya kerja terhadap SSP sangat kuat
• b..
Golongan etilendiamin, meliputi pirilamin, tripelenamin, antazolin, dan
mepiramin. Memiliki daya sedatif sangat lemah
• C..
Golongan alkilamin, meliputi feniramin, klorfeniramin, bromfeniramin, daya
antihistaminika kuat
• D..
Golongan ppiperazin, meliputi siklizin, meklizin,citirizin dan hidrosizin.
Umumnya bersifat long acting (lebiih dari 10 jam)
• E..
Golongan fenotiazin, meliputi promeazin, mekuitazin dan trimeprazin. Efek
antihistamin dan antikollinergiknya tidak begitu kuat, berdaya neuroleptik kuat
sehingga digunakan pada keadaan psikosis, karen mempunyai efek sedativa dan
meredakan batuk. Sering sekali digunakn sebagai obat batuk.
•
Generasi ke 2, terdiri dari
• A.
Golongan alkilamin, meliputi akrivastin
• B.
Golongan piperazin, melliputi citirizin
• C.
golongan piperidin, meliputi astemizol, levokabastin, lloratadin,terfenadin,
dan fleksofenadin.
D. Golongan lain-lain, meliputi
siproheptadin, ketotifen, loratadin, azelastin dan pizotifen
Penggunaan
• Penggunaan
antihistamin antara lain:
• 1.
reaksi alergi, mencegah alergi akut, urtikaria, dermatitis dan konjungtiviitis
• 2
antiemetika, mengatasi mual dan muntah, contoh golongan etanolamin
(doksilamin), untuk mabuk perjalanan, contoh scoppolamin, piperazin (siklilzin
dan meklizin), propmetazin, sinarzin dan difenhidramin terutama penderita
parlkinson.
• 3.
anastetik lokal
Informasi obat dengan resep dokter
• A.
Difenhidramin
• Disamping
khasiat antihistaminnya kuat, juga bersifat sedatif, antikolinrergik,
spasmodik, antiemetika dan antivertigo. Banyak digunakan dalam obat batuk, obat
mabuk perjalanan, obat gatal karena alergi obat tambahan pada penderita
parkinson.
• ES
: mengantuk
• B.
Dimenhidrinat
• Digunakan
pada mabuk perjalanan dan muntah muntah karena kehamilan.
• C. Antazolin
• Sifatny
tidak merangsang selaput lendir, karena itu sering digunakan untuk mengobati
gejala alergi pada mata dan hidung
• D.
Klorfeniramin
• Daya
antihisitaminikannya lebih kuat dari feniramin, dan mempunyai efek sedatif ringan. Digunakan untuk alergi seperti
rhinirtis alergi, urtikaria, asma bronkial, dermatitis atopik, eksim alergi, gatal2
di kulit, dan udema angioneurotik.
• E.
Feniramin
• Berdaya
antihistaminika kuat dan efek meredakan batuk yang cukup baik. Sehingga
digunakn dalam obat batuk.
•
• F.
Citirizin HCL
Digunakan untuk perineal rhinitis, rhinitis
alergi, urtikaria idiopatik.
G. Prometazin
Selain digunakan dalam obat batuk, juga
digunakan sebagai antiemetika untuk mencegah mual dan mabuk perjalanan,
sindroma parkinson, sedatip dan hipnotik.
H.
Ciproheptadin
Merupakan satu satunya antihistaminika yang
mempunyai efek tambahan nafsu makan. Kerja ikutnnya timbul rasa ngantuk,
pusing, mual dan mulit kering.
I.. Loratdin
Digunkaan pada rhinitis alergi, urtikaria
kronik, dermatitis alergi, rasa gatal pada hidung dan mata. Rasa terbakar
pada mata.
J. Mebhidrolin napadisilat
Digunakan pada gatal-gatal karena alergi
Tidak mempunyai efek mengantuk
0 Response to "anti-histamin"
Post a Comment