SISTEM KEKEBALAN TUBUH (obat imunomodulator) part 2
Jenis-jenis kekebalan tubuh
1. imunisasi aktif,
yaitu ke ke kekebalan yang diperoleh
melalui penyuntikan dengan kuman patogen yang mati. kekebalan
bertahan lama, contoh :
a. penyuntikan vaksin, seperti cacar, influenza,
TBC, rabies, polio, kolera, tipus.
Ada Tiga jenis
vaksin, yaitu :
1.
vaksin kuman adalah
sediaan aman dari bakteri yang dimatikan, seperti vaksin tifus
atau bakteri yang, seperti vaksin
pes. dengan imunisasi orang
di lindungi terhadap penyakit infeksi tertentu
2.
vaksin virus adalah sediaan aman dari virus yang
dimatikan.Antibodi ( imunoglobulin) yang
dibentuk tubuh pada imunisasi aktif
diekskresikan lebih lambat daripada antibodi pada penyuntikan serum ( imun
pasif)
3.
Vaksin kombinasi : Selain vaksin khusus untuk satu jenis penyakit,
dapat dibuat vaksin kombinasi terhadap beberapa jenis penyakit sekaligus
untuk mempermudah penggunaannya, contoh :
- kotipa :
kolera, tipus, para tipus
- DTP :
Difteri, tetanus pertusis.
Efek
samping vaksin lebih ringan pada serum dan hanya boleh diberikan pada
orang yang sehat.
Kontraindikasi
: pilek, batuk, demam selama pengobatan dengan imt immunosupresiva,kortikosteroid dan ibu
hamil.
b. penyuntikan
toksoid yaitu toksin kuman yang dibuat
tidak toksis, misalnya pada penyakit Difteri, tetanus.
2. imunisasi
pasif, yaitu kekebalan yang melalui penyuntikan serum hewan yang
mengandung antibodi spesifik dengan kadar tinggi. imunisasi
jenis ini hanya bertahan beberapa minggu/ bulan.
Serum
dapat diperoleh dengan cara ; tubuh hewan yang di yang di imunisasi
aktif, akan membentuk antibodi. kemudian serum yang sudah mengandung antibodi
Tersebut dipisahkan dan disuntikkan ke hewan atau manusia lain.
efek
samping yang sering terjadi adalah syok anafilaktik dan untuk
mencegahnya dilakukan tes hipersensitifitas, dengan cara ;
a.
tes intradermal : serum diencerkan 1 :10 di suntikan 0,1 ml,
efek di amati setelah 15 menit, bila kulit menjadi merah dan udema berarti hipersensitif
b.
tes konjungtiva : 1 tetes diencerkan 1:10, Diteteskan pada
mata, bila dalam 5 menit mata menjadi
merah dan gatal berarti hipersensitif
Baca juga : Mengenal Asam Urat
Baca juga : Bersahabat dengan Hiperensi
Imunomodulator
Menurunnya sistem Imun dapat
disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah kekurangan zat gizi, pola
hidup yang tidak tepat, kurang istirahat, dan kurang berolahraga. oleh karena itu penting
diperhatikan sistem pertahanan tubuh yang kuat.
Sistem pertahanan tubuh yang kuat dapat
dibentuk melalui pola hidup sehat.
dapat juga di bantu dengan
imunomodulator atau disebut juga biological respons response modifies, yaitu zat yang dapat membantu mengatur sistem
Pertahanan tubuh serta menguatkan nya. zat tersebut banyak ditemukan pada
tanaman yang memiliki khasiat
obat atau fitofarmaka, yang yaitu obat yang
berasal dari bahan alam
terutama ekstrak tumbuhan yang
sudah dibuktikan khasiat dan keamanannya serta distandarisasi.
Salah satu contohnya adalah ekstrak tanaman
phyllanthus urinaria L (meniran)
yang terbukti berkhasiat sebagai
imunomodulator. anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, sering sakit, atau dalam masa penyembuhan penyakit
perlu dibantu dengan imunomodulator agar tumbuh kembangnya tidak
terganggu.
menurut WHO
imunomodulator memiliki beberapa persyaratan,yaitu:
1.secara kimiawi murni
atau dapat didefinisikan secara kimia
2. secara biologi
dapat di di uraikan dengan cepat
3. tidak bersifat
karsinogenik atau ko-karsinogenik
4. baik secara akut maupun kronis tidak toksik dan tidak
mempunyai efek samping farmakologi yang merugikan
5. tidak menyebabkan
stimulasi yang kecil ataupun terlalu besar
Baca juga : Obat Imunomodulator Part 1
0 Response to "SISTEM KEKEBALAN TUBUH (obat imunomodulator) part 2"
Post a Comment