GANGGUAN SUSUNAN SYARAF PUSAT (SSP)


Susunan syaraf yang mengoordinasi sistem-sistem syaraf lainya di dalam tubuh manusia dibagi dalam dua golongan, yaitu

1. Susunan Syaraf Pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan sumsung tulang belakang (spinal cord)
2. Susunan Syaraf tepi
Gangguan Pada Sistem saraf adalah penyakit yang menyerang bagian penting dalam tubuh manusia. Aktivitas dan rutinitas kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan baik apabila sistem syaraf mengalami gangguan.
 




A. NYERI

Pain atau dikenal dengan rasa nyeri adalah sensasi subyektif, timbulnya rasa yang tidak nyaman, yang  biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan. Rasa nyeri sendiri merupakan bentuk mekanism perlindungan diri terhadap suatu rangsang yang tidak menyenangkan yang mengenai tubuh


Rangsangan yang dapat membangkitkan rasa nyeri dapat berupa rangsangan kimia, listrik dan mekanik.
Ketiga rangsangan ini mampu menyebabkan terlepasnya bahan-bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri seperti serotonin, histamin,ion kalium, bradikinin,postalgandin dan asam lactat.

Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian tubuh di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri atau dapat dikatakan nyeri atau nyeri kepala yang ditandai dengan nyeri unilateral dan bilateral disertai dengan   flusing pada mata dan hidung yang berair.


Klasifikasi  nyeri bedasarkan sumbernya :

nyeri kulit adalah nyeri yang dirasakan di kulit atau bawah kulit, misalnya nyeri ketika tertusuk jarum atau lecet. Lokasi nyeri jelas pada tempat tertentu
nyeri somatik adlah nyeri  dalam yang berasal dari tulang dan sendi,otot,otot rangka, pembuluh darah dan tekanan syaraf dalam. Nyeri bersifat lambat.
nyeri viseral adalah nyeri di rongga abdomen atau perut, terlokalisasi jelas,

 
Baca juga : Asam Urat
baca juga : Hipertensi

Terapi farmaklogi untuk mengatasi nyeri :
1. obat non opioid, yaitu terbagi dalam beberapa kelompok.
a. Golongan salisat, contoh asetosal
Asam asetil salisilat lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin. Obat ini diindikasikan untuk sakit kepala, nyeri otot dan deamam. Saat ini, asetosal makin banyak dipakai karena sifat antiplateletnya. Sebagai contoh, aspirin dosis kecil digunakan untuk pencegahan trombosis coroner dan cerebral.

Asetosal adalah analgetik antipiretik dan anti inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan  dalam obat bebas
Masalah efek samping yaitu perangsangan bahkan dapat menyebabkan iritasi lambung.aluran cerna dapat dikurangi dengan meminum obat setelah makan. Atau membuat menjadi sediaan salut enterik.
 karen asalisilat bersifat hepatotoksik, tidak dianjurkan diberikan pada penderita penyakit hati yang kronis.

  b.Golongan Para aminofenol (contoh : paracetamol)
 
Tahun tahun terakhir penggunaan asetaminofen diindonesia yang lebih dikenal dengan nama paracetamol meningkat dengan pesat. Efek analgesik golongan ini serupa dengan salisilat, yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Dapat menurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam.

c. Golongan pirazolon (antalgin)
 
Pirazolon dan turunanya yang digunakan saat ini adalah dipiron  sebagai analgesik antipiretik, karena efek inflamasinya lemah. Efek samping semua derivat pirazolon dapat menyebabkan agranulosis, anemia aplastik dan trobositopenia.
Dibeberpa penggunaanya sangat dibatasi bahkan dilarang, karena efek samping teersebut. Tetapi diindonesia frekwensi pemakaian dipiron cukup tinggi meskipun sudah ada lapporan mengenai terjadinya agranulositosis. Fenilbutazon digunakan untuk mengobati arthritis rhematoid.

d. Golongan antranilat, contoh asam mefenamat.
Digunakan sebagai analgetik karena sebagai antiinflamasi kurang efektif dibanding dengan aspirin. Efek samping seperti gejala iritasi mukosa lambung dan gangguan saluran cerna sering timmbul.

 
2.Opioid / Narkotika
Analgetika narkotika bekerja di SSP, memiliki daya penghalang yang hebat sekali. Dalam dosis besar dapat bersifat depresan umum (mengurangi kesadaran). Mempunyai efek samping menimbulkan rasa nyaman (euforia). Hampir semua perasaan tidak nyaman dapat dihilangkan oleh analgesik narkotik kecuali sensasi kulit.
 
Penggunaan analgesik jenis ini harus hati hati karenanmempunyai resiko besar teehadap  ketergantungan obat (adiksi) da kecenderungan penyalahgunaan obat. Tanpa indikasai kuat, tidak dibenarkan penggunaan secara sitemik.
Selain untuk mengatasi nyeri hebat, penggnaan narkotika di indikasikan pada kanker stadium lanjut. Karena dapat meringankan penderitaan. Fentanil dan alfentanil umumnya digunakan sebagai premedikasi dalam pembedahan karena dapat memperkuat anestesi umum sehingga mengurangi timbullnya kesadaran selama anestesi
. Morfin
Hidromorfin
Kodein
Fentanil
Alfentanil
Tramadol


baca : lawan corona

B. INFLAMASI

Inflamaasi (radang) adalah suatu respon dari suatu organisme terhadap hal hal yang bersifat patogen terhadap jaringan yang merupakan serangkaian reaksi yang terjadi pada tempat yangh mengalami cedera. Seperti terbakar atau terinfeksi. Inflamasi merupakan salah satu respon utama dari sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi dan iritasi.


Inflamasi dapat dipicu oleh adanya faktor kimia, seperti histamin,bradikinin,sirotonin,leukotrien dan prostalgandin yang dilepaskan oleh sel yang berperan saebagai mediator inflamasi dalam sisitem kekebalan tubuh. Yang berfungsi untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.

Bagian tubuh yang mengalami peradangan akan memiliki tanda tanda

1.Tumor atau membengkak
2. Kalor atau menghangat
3. Dolor atau nyeri
4.Rubor atau memerah
5.Daya pergerakan menurun


Terapi Farmaklogi untuk mengatasi inflamasi

1. obat2an antiradang golongan kortikosteroid : dxametason, betametson, prednison, hidrokortison, meil prednisolon.
2. obat-obat analgesik antiinflamasi non steroid (AINS), yang terbagi dalam beberapa kelompok.
a) derivat venil asetat, contoh :diklofenak, indometasin. Diklofenak merupakan AINS yang terkuat antiradangnya dengan efek samping yang ringan dibanding dengan obat lainnya.,seperti piroxicam dan indometasin. Obat ini sering dgunakan unk segala macam nyeri. Juga pada migrain dan encok.
Secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri kholik hebat (kandung kemih dan kandung empedu).
Indometosinmerupakan AINS dengan daya analgetik dan antiradang sama kuat denngan asetosal, sering digunakan pada serangan encok akut. Efek samping berupa gangguan lambung usus, perdarahan tersembunyi (okult), pusing dan tremor.
b) derivat asam prepionat, contoh ibuprofen, ketoprofen, naproksen, flurbiprofen, tiaprofenat

      Ibuuprofen adalah turunan asam propionat yng berkhasiat antiinflamasi, analgesik dan antipiretik. Efek sampingnya lebih kecil dibandingkan AINS yang lain, tetapi efek antiinflamasinya juga agak lemah sehingga kurang sesuai untuk peradangan sendi hebat, sperti gout akut.

c) derivat oxicam, conoh piroxicam, tenoxicam dan meloxicam

       Bekerja sebagai antiradang, analgesik dan antipiretik  yang kuat. Digunakan untuk  melawan encok. Efek samping berupa perdarahan dalam lambung usus.

d) derivat Pirazolon contoh :fenil butazon, azapropazon

   feni butazoon merupakan derivat pirazolon ini memiliki khasiat


3 Responses to "GANGGUAN SUSUNAN SYARAF PUSAT (SSP)"

  1. Itu obat ssp yg dr nyeri (analgetik) belum yang dari inflamasi.

    Ayoo buka dulu bukunya, jangan mengandalkan jawaban di puskesmas tidak ada.

    ReplyDelete
  2. Tugas jgn lupa harus ada KIE nya!!!

    ReplyDelete

5 amalan di bulan rhomadan yang harus disukseskan

  1.        Menyukseskan puasanya 2.        Menyukseskan sholat tarwehnya 3.        Menyukseskan baca Al-Quran nya 4.        Menyukses...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel