Menerapkan Prosedur Operasional Standar (POS)


Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menerapkan prosedur operasional standar (POS) dalam kegiatan produksi, pengawasan mutu, dan area penunjang lain di industri farmasi sesuai dengan prinsip Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).


1. Pendahuluan: Mengapa POS Penting?

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana obat-obatan yang kita konsumsi diproduksi? Obat harus aman, efektif, dan berkualitas tinggi. Untuk mencapai ini, setiap langkah pembuatan obat harus dilakukan dengan cara yang sama persis, setiap saat. Di sinilah Prosedur Operasional Standar (POS) atau yang sering disebut juga Standard Operating Procedure (SOP) berperan penting.

  • Apa itu POS? POS adalah dokumen tertulis yang memberikan instruksi langkah demi langkah bagaimana suatu tugas atau proses harus dilakukan. Bayangkan ini seperti resep masak, tapi untuk membuat obat! Setiap detail penting dituliskan di sana.
  • Mengapa POS sangat penting di industri farmasi?
    1. Konsistensi: Memastikan setiap bets obat diproduksi dengan cara yang sama persis, sehingga kualitasnya seragam.
    2. Mutu: Mengurangi risiko kesalahan, kontaminasi, atau cacat produk yang bisa membahayakan konsumen.
    3. Keamanan: Menjamin keselamatan pekerja dan lingkungan kerja.
    4. Kepatuhan CPOB: Industri farmasi wajib mematuhi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), dan POS adalah tulang punggung kepatuhan ini.
    5. Pelatihan: Memudahkan pelatihan karyawan baru karena semua instruksi sudah tertulis jelas.
    6. Penelusuran: Memungkinkan penelusuran jika ada masalah dengan produk, kita bisa melihat apakah POS sudah diikuti dengan benar.

2. Struktur dan Isi POS

POS harus disusun dengan jelas, mudah dipahami, dan lengkap. Umumnya, sebuah POS mencakup bagian-bagian berikut:

  1. Judul POS: Menjelaskan secara singkat isi POS (misalnya, "POS Pengoperasian Mesin Tablet").
  2. Nomor POS: Kode unik untuk identifikasi (misalnya, PRD-001 untuk Produksi, QC-005 untuk Quality Control).
  3. Tanggal Berlaku: Kapan POS mulai digunakan.
  4. Revisi: Nomor revisi jika ada perubahan (misalnya, Revisi 00, Revisi 01).
  5. Halaman: Nomor halaman dari total halaman.
  6. Tujuan: Mengapa POS ini dibuat.
  7. Ruang Lingkup: Di mana dan untuk siapa POS ini berlaku.
  8. Tanggung Jawab: Siapa saja yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan POS ini (misalnya, Operator Produksi, Supervisor).
  9. Definisi: Penjelasan istilah-istilah penting yang digunakan dalam POS.
  10. Prosedur: Ini adalah bagian inti, berisi langkah-langkah pelaksanaan secara detail, urut, dan jelas.
    • Menggunakan kalimat perintah yang jelas (misalnya, "Pastikan...", "Tekan tombol...", "Catat...").
    • Mencantumkan peralatan atau bahan yang dibutuhkan.
    • Menjelaskan tindakan pencegahan dan keselamatan.
    • Termasuk batas waktu atau parameter jika relevan.
  11. Catatan/Lampiran: Formulir yang harus diisi, daftar periksa, atau gambar pendukung.
  12. Riwayat Perubahan: Rekaman perubahan yang pernah dilakukan pada POS.
  13. Disusun oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh: Tanda tangan pejabat berwenang.

3. Penerapan POS dalam Berbagai Bidang di Industri Farmasi

Penerapan POS sangat luas, meliputi hampir semua aspek di industri farmasi.

a. POS di Area Produksi:

  • Penerimaan Bahan Baku: POS untuk menerima, memeriksa, dan menyimpan bahan baku.
  • Penimbangan Bahan: POS untuk prosedur penimbangan yang akurat dan mencegah kontaminasi silang.
  • Pencampuran/Granulasi/Pencetakan Tablet/Pengisian Kapsul/Pengemasan: Setiap tahapan proses produksi memiliki POS-nya sendiri yang detail, menjelaskan urutan kerja, parameter yang harus dipantau (suhu, waktu, kecepatan), dan cara penanganan produk.
  • Pembersihan Peralatan: POS yang sangat penting untuk memastikan peralatan bersih sempurna sebelum digunakan untuk bets berikutnya.

b. POS di Area Pengawasan Mutu (Quality Control - QC):

  • Pengambilan Sampel: POS untuk cara pengambilan sampel yang benar dari bahan baku, produk antara, dan produk jadi.
  • Pengujian Bahan Baku/Produk Jadi: Setiap pengujian di laboratorium (misalnya, uji disolusi, identifikasi, kadar) memiliki POS-nya sendiri yang menjelaskan metode, alat, dan cara mencatat hasil.
  • Kalibrasi Alat Laboratorium: POS untuk memastikan alat-alat di laboratorium berfungsi dengan akurat.

c. POS di Area Penunjang:

  • Gudang: POS untuk penyimpanan bahan baku, produk jadi, dan bahan pengemas, termasuk sistem FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out).
  • Sanitasi dan Higiene: POS untuk prosedur pembersihan ruangan, fasilitas, dan higiene perorangan karyawan.
  • Pemeliharaan Peralatan: POS untuk jadwal dan prosedur perawatan mesin.

4. Langkah-langkah Menerapkan POS

Menerapkan POS bukan hanya membaca, tapi juga memahami dan menjalankannya dengan benar.

  1. Pahami POS: Baca POS dengan saksama. Jika ada yang tidak jelas, jangan ragu bertanya kepada atasan atau supervisor.
  2. Siapkan Diri dan Lingkungan: Pastikan semua alat, bahan, dan formulir yang diperlukan sudah tersedia dan lingkungan kerja siap sesuai POS.
  3. Laksanakan Langkah Demi Langkah: Ikuti setiap instruksi dalam POS secara berurutan. Jangan mengambil jalan pintas atau melewati langkah.
  4. Isi Catatan/Formulir: Setiap POS biasanya dilengkapi dengan formulir pencatatan. Isi formulir ini dengan lengkap, akurat, dan sesuai waktu yang ditentukan. Ini adalah bukti bahwa kamu telah mengikuti POS.
  5. Perhatikan Batasan dan Peringatan: POS seringkali mencantumkan batasan (misalnya, suhu tidak boleh melebihi 25°C) dan peringatan keselamatan. Patuhi semua ini!
  6. Laporkan Jika Ada Kendala: Jika kamu menemukan ketidaksesuaian, masalah, atau ada langkah yang tidak bisa dilakukan sesuai POS, segera laporkan kepada atasan. Jangan mencoba menyelesaikannya sendiri jika tidak ada di dalam prosedur.
  7. Jaga Kebersihan dan Kerapihan: Pastikan area kerja tetap bersih dan rapi selama dan setelah pekerjaan selesai, sesuai dengan POS kebersihan.

5. Contoh Sederhana Penerapan POS (Simulasi)

Bayangkan kamu adalah operator di bagian pengemasan dan akan melakukan pengemasan primer (memasukkan tablet ke dalam blister).

Contoh Ringkas POS Pengoperasian Mesin Blister:

POS No.: PKG-001 Tujuan: Memastikan tablet dikemas ke dalam blister dengan benar. Ruang Lingkup: Pengemasan tablet paracetamol 500 mg. Prosedur:

  1. Persiapan:
    • Pastikan area kerja bersih dan bebas dari sisa produk sebelumnya.
    • Periksa formulir pemeriksaan kebersihan mesin.
    • Siapkan bahan kemas (foli blister, alumunium foil) dan tablet paracetamol.
  2. Pemuatan Bahan Kemas:
    • Pasang roll foli blister ke dalam dudukan mesin sesuai arah panah.
    • Pasang roll alumunium foil ke dalam dudukan mesin.
  3. Pemuatan Tablet:
    • Tuang tablet paracetamol ke dalam hopper mesin secara perlahan.
    • Pastikan tidak ada tablet yang rusak atau pecah.
  4. Pengaturan Mesin:
    • Nyalakan mesin.
    • Atur suhu pemanas sesuai parameter (misalnya, 150°C).
    • Atur kecepatan mesin (misalnya, 30 blister/menit).
  5. Pengawasan Proses:
    • Amati secara berkala apakah tablet terisi penuh ke dalam setiap lubang blister.
    • Periksa segel blister, pastikan rapat dan tidak ada kebocoran.
    • Jika ada masalah (misalnya, blister kosong, segel kurang rapat), segera hentikan mesin dan laporkan ke supervisor.
  6. Pencatatan:
    • Catat jumlah tablet yang dikemas setiap jam.
    • Catat setiap masalah atau penyimpangan yang terjadi di formulir laporan harian.

Bagaimana Menerapkannya?

Sebagai peserta didik, kamu akan diminta untuk:

  • Membaca POS di atas.
  • Mengidentifikasi setiap langkah yang harus dilakukan.
  • Mempraktikkan (simulasi) langkah-langkah tersebut secara berurutan dan teliti.
  • Mengisi formulir pencatatan yang relevan, seolah-olah kamu sedang bekerja.
  • Mendiskusikan apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah selama proses (misalnya, mesin macet).

Latihan/Diskusi:

  1. Mengapa operator tidak boleh "berimprovisasi" atau melakukan pekerjaan di luar POS, meskipun itu terlihat lebih cepat?
  2. Apa yang akan terjadi jika POS pembersihan peralatan tidak diikuti dengan benar?
  3. Cari contoh POS sederhana di sekitar kamu (misalnya, POS menggunakan peralatan di laboratorium sekolah, POS membuat minuman tertentu), lalu identifikasi bagian-bagiannya.

Dengan memahami dan terampil menerapkan POS, kamu akan menjadi tenaga kerja yang berharga dan kompeten di industri farmasi, siap berkontribusi dalam memastikan obat-obatan yang aman dan berkualitas untuk masyarakat.

0 Response to "Menerapkan Prosedur Operasional Standar (POS)"

Post a Comment

Isu Global Kefarmasian

 Memahami isu global kefarmasian sangat penting bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini, termasuk bagi siswa SMK Farmasi Industri. ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel