ANOREKSANSIA
Anoreksansia
A. Pengertian
Anoreksia adalah
kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu makan meski
lapar dan berselera terhadap makanan
sedangkan
anoreksansia adalah zat-zat penekan nafsu yang digunakan
untuk menunjang terapi kegemukan atau obesitas
Obesitas atau adipositas adalah terdapatnya lemak tubuh dalam jumlah abnormal, yang mengakibatkan terlalu gemuk atau overweight pada keadaan tinggi badan dan jumlah otot tertentu. Obesitas dan kelebihan berat badan dalam dekade terakhir menjadi masalah global. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), pada tahun 2005 sekitar 1,6 miliar orang dewasa diatas usia 15 tahun mengalami kelebihan berat badan,setidaknya 400 juta orang dewasa menderita obesitas dan setidaknya 20 juta anak dibawah usia 5 tahun kelebihan berat badan.
Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakarn kalori ini masih belum jelas. Terjadinya obesitas melibatkan beberap faktor :
1. Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup. Sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33 % terhadap berat badan seseorang.
2. Faktor lingkungan memegang peranan yang cukup berarti, termasuk perilaku/pola gaya hidup, misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivtasnya. Pola genetiknya tidak dapat diubah, tetapi yang dapat diubah adalah pola makan dan aktivitasnya.
3. Faktor psikis. Pikiran dan emosi seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan makan, salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang bearlebihan tentang kegemukan serta rasa tidak nyaman dalam peergaulan sosial.
4. Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya :
a. Hipotiroidisme
b. Sindroma Cushing, Sindroma Prader-Willi
c. Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
5. Obat-obatan tertentu misalnya steroid dan beberapa antiddepresi
6. Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Pendereita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
7. Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu penyebab utama dari obesitas. Makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang simbang, akan memngalami obesitas.
B. Mengukur Obesitas
Mengukur berat badan seseorang dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah indexs masa tubuh (IMT) merupakan indexs sederhana dari berat badan-tinggi untuk yang umum digunakan dalam mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada populasi orang dewasa dan individu.
Rumus tersebut adalah berat badan seseorang dalam kilogram (kg) dibagi dengan kuadarat dari tinggi dalam meter (kg/m2). IMT menyediakan pengukuran tingkat populasi yang paling berguna dari kelebihan berat badan dan obesitas yang berlaku untuk semua jenis kelamin dan usia dewasa, tetapi hanya panduan kasar karena pada individu yang beerbeda akan mengalami derajat kegemukan yng berbeda.
Anoreksansia adalah zat-zat penekan nafsu makan dan digunakan untuk menunjang terapi kegemukan (overweight) dan obesitas. Obat anoreksansia hanya boleh diberikan bagi individu yang memiliki indexs massa tubuh (IMT) 30 kg/m2 atau lebih, yang setelah minimal 3 bulan menjalankan diet, modifikasi perilaku dan olahraga namun gagal mencapai penurunan berat badan yang wajar.
Terapi utama untuk obesitas adalah diet yang tepat dan sesuai serta meningkakan aktivitas fisik. Obesitas diduga memegang peranan penting pada terjadinya penyakit penyakit degeneratif seperti hipertensi,diabeetes, dan hiperkolesterolemia yang merupakan faktor-faktor resiko terpenting untuk penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP), arterosklerosis, batu empedu dan varises.
C. Informasi obat
1. Orlistat –(Ornical, Xenical) nama dagang
Merupakan penghambat lipase, mengurangi absobsi asupan lemak. Diberikan bagi pasien dengan IMT 30 kg/m2 atau bagi yang IMT nya 27 kg/m2 yang disertai faktor resiko diabetes melitus tipe 2, hipertensi dan hiperkolesterolemia
Efek samping: flatulen, tinja cair dan berminyak, nyeri abdomen
2. Fenfluramin –(Apisate) nama dagang
Obat turunan amfetamin ini memperkuat rasa kenyang tanpa menekan nafsu makan, bekerja dengan jalan menekan atau menghambat rangsangan-rasangan yang dikirim oleh reseptor-reseptor tertentu di lambung-usus kepusat kenyang di otak ( hipotalamus). Disamping itu fenfluramin berdaya hipotensif dan antidiabetogen dengan jalan memperbesar penyerapan glukosa oleh otot ( bila ada insulin) dan dapat dikombinasikan dengan anti hipertensi dan anti diabetika. Zat ini juga memiliki daya antilipemik, sehingga dapat menuurunkan kadar trigliserida da kolesterol darah yang tinggi.
Efek samping yang sering terjadi adalah diare, mual dan muntah, rasa ngantuk yang ringan, mulut kering dan depresi bila terapi dihentikan secara mendadak.
3. Mazindol -- (Teronac) nama dagang
Berdaya menekan nafsu makan secara efektif. Efek sampingnya adalah mulut kering,obstipasi,nyeri kepala, takikardia dan stimulasi sistem syaraf sentral berupa gelisah, sukar tidur dan lain-lain
0 Response to "ANOREKSANSIA"
Post a Comment