SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
Menurut permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, swamedikasi atau
pengobatan sendiri adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa
konsultasi dengan dokter terlebih dahulu atas inisiatif penderita (pasien).
Tindakan atau upaya masyarakat tersebut bertujuan mengatasi
masalah kesehatan baik keluhan, gejala dan penyakit ringan yang banyak diaalami
masyarakat, mulai dari batuk pilek, demam, sakit kepala, sakit maag,
gatal-gatal sampai iritasi ringan pada
mata dengan menggunakan obat-obatan yang dikonsumsi tanpa berkonsultasi
terlebih dahulu dengan dokter. Namun bukan berarti asal mengobati tetapi pasien
harus mencari informasi obat yang sesuai dengan penyakitnya dan berhak
mendapatkan informasi obat yang obyektif dan rasional.
Obat-obatan yang dipergunakan untuk pengobatan sendiri ini
disebut obat tanpa resep/obat bebas/obat OTC (over the counter). Dan biasanya dengan mudah
diiperoleh di toko obat, apotek da supermarket. Sedangkan untuk obat-obat yang
harus diberikan dengan resep dokter, informasi dibatasi hanya pada cara
penggunaan serta cara pemakaian obat untuk mencapai penggunaan yang tidak tepat
(drug misuse) oleh pasien karena tanpa pengawasan dokter, indikasi dan efek
sampingnya.
Swamedikasi akan berjalan dengan baik dan terus meningkat
penggunaannya
Untuk itu dipierlukan faktor-faktor yang berperan dalam peningkatan tersebut, antara lain:
Untuk itu dipierlukan faktor-faktor yang berperan dalam peningkatan tersebut, antara lain:
- Pengetahuan masyarakat tentang penyakit ringan dan berbagai gejala serta pengobatannya.
- Motivasi masyarakat untuk mencegah atau mengobati penyakit ringan yang mampu dikenali sendiri.
- Ketersediaan dan kemudahan mendapatkan obat-obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter atau OTR (Obat Tanpa Resep) secara lus dan terjangkau untuk mengatasi penyakit ringan atau gejala yang muncul.
- Diterimannya pengobatan tradisional sebagai bagian dari sistem kesehatan.
Swamedikasi memiliki beberapa keuntungan
dalam penerapannya yaitu:
1.
Biaya yang diperlukan tidak banyak karena tidak
harus ke rumah sakit da diperiksa oleh dokter.
2.
Kualitas pengobatan terjamin karena dilakukan
sendiri menggunakn obat-obatan yang mudah diperoleh.
3.
Kualitas pengobatan terjamin karena dilakukan
sendiri, secara tidak sadar pasien akan mengupayakan yang terbaik bagi dirinya
sendiiri. Penggunaan obata tanpa resep untuk swamedikasi menuntut kepastian
bahwa obat tersebut terbukti aman, berkualitas dan memberikan efikasi sesuai
yang diharapkan.
4.
Aman karena obat yang dipakai adalah obat yang
telah melewati serangkaian pengujian dan tetrera aturan (dosis) pemakaian obat.
TEKNIK PELAYANAN SWAMEDIKASI
Teknik pelayanan swamedikasi yang
baik dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1.
Menyapa pasien dan memperkenalkan diri
2.
Menanyakan kebutuhan pasien
3.
Melakukan ekplorasi meliputi, data pasien,
keluhan penyakit, obat yang bisa digunakan dan yang sementara dikonsumsi.
4.
Identifikasi masalah, kemungkinan penyakit dan
perkembangan penyakit, adanya masalah berkaitan dengan obat (dosis,eso, cara
pemakaian) menangkap pesan utama.
5.
Penilaian masalah, resiko dengan swamedikasi
atau tanpa swamedikasi
6.
Keputusan profesional meliputi,kreatif,
preventif,promotif,informatif,edukatif dan rujukan.
Keterampilan utama untuk menanggapi gejala penyakit
yang disampaikan oleh pasien adalah :
1/. Kemampuan untuk membedakan antara gejala penyakit
ringan dan serius
2. keterampilan mendengarkan secara aktif
3. kemampuan untuk bertanya
4. kemampuan pemilihan terapi berdasarkan
efektifitasnya.
5. kemampuan bekerjasama dengan pasien
Adapun teknik untuk melakukan
kegiatan swamedikasi terhadap diri sendiri maupun orang-orang sakit disekitar,
diantaranya :
a.
Membaca dan mencermati dengan teliti informasi
yang teertera pada kemasan atau brosur yang disiapkan di dalam kemasan seperti
komposisi zat aktif, indikasi, kontra indikasi, efek samping, interaksi obat,
dosis dan cara penggunaan.
b.
Memilih obat denga kandungan zat aktif sesuai
keperluan, misalnya jika gejala penyakitnya adalah pusing.
c.
Penggunaan obat swamedikasi hanya jangka pendek
saja (seminggu), tidak dimaksudkan untuk penggunaan terus menerus. Jika gejala
menetap atau bahkan makin memburuk maka pasien harus segera ke dokter.
d.
Memperhatikan aturan pemakaian, sperti cara penggunaan, dosis,frekuensi pemakaian, obat
digunakan sebelum atau sesudah makan dan sebagainya.
e.
Memperhatikan kontraindikasi da atau makanan
atau minuman atau obat lain yang harus dihindari ketika mengkonsumsi obat
tersebut serta bagaimana penyimpanannya.
KRIITERIA PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI
Sesuai Permenkes No.
919/Menkes/Per/X/1993, tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter adalah :
1. Tidak
dikontraindikasikan untuk penggunaan wanita hamil, anak dibawah usia 2 trahun
dan orang tua diatas usia 65 tahun
2. Tidak
memberkan resiko keberlanjutan
3. Penggunaanya
tidak memerlukan cara alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaanya
diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di indonesia
5. Memilik
rasiio khasiat keamanan yamng dapat dipertanggungjawabkan
JENIS OBAT YANG DIGUNAKAN
1. Obat
bebas atau OTC (over the counter) tanpa resep dokter baik obat bebas maupun obat
bebas terbatas
2. Obat
wajib apotek (OWA) yaitu obat keras yangn dapat diberikan oleh appotek tanp
resep dokter
3. Suplemen
makanan
0 Response to "SWAMEDIKASI"
Post a Comment