Konsep Dasar Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka
Konsep Dasar Obat
Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka
A. Pendahuluan
Selamat
datang di materi pembelajaran mengenai Obat Tradisional (OT), Obat
Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka (FF). Di Indonesia,
penggunaan obat-obatan yang bersumber dari alam sudah menjadi tradisi turun-temurun.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan penelitian, produk-produk ini kini
dikelompokkan berdasarkan tingkat pembuktian ilmiahnya.
Materi
ini akan membahas secara mendalam perbedaan, karakteristik, dan contoh dari
ketiga kelompok obat tersebut. Memahami materi ini sangat penting bagi siswa
SMK Farmasi agar dapat mengedukasi masyarakat dengan benar, serta menjamin
keamanan dan kualitas produk yang beredar di pasaran.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah
mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
- Memahami definisi,
karakteristik, dan persyaratan Obat Tradisional.
- Memahami definisi,
karakteristik, dan persyaratan Obat Herbal Terstandar.
- Memahami definisi,
karakteristik, dan persyaratan Fitofarmaka.
- Mengidentifikasi perbedaan
mendasar antara ketiga golongan obat tersebut.
- Memberikan contoh-contoh
produk dari masing-masing golongan obat.
- Menjelaskan pentingnya
pengawasan mutu dan keamanan bagi setiap golongan obat.
C. Uraian Materi
1. Obat Tradisional (Jamu)
Definisi: Obat tradisional adalah bahan
atau ramuan bahan yang berasal dari alam, baik dari tumbuhan, hewan, maupun
mineral, yang digunakan secara turun-temurun dan dipercaya memiliki khasiat
untuk pengobatan atau pemeliharaan kesehatan.
Karakteristik:
- Pembuktian Khasiat: Pembuktian khasiatnya berdasarkan
data empiris atau pengalaman turun-temurun. Data ini sering kali tidak
didukung oleh penelitian ilmiah yang mendalam.
- Proses Pembuatan: Dibuat dengan cara tradisional
atau modern, tetapi tidak melalui standarisasi ketat.
- Penandaan: Ditandai dengan logo
lingkaran hijau dengan garis tepi kuning dan di tengahnya terdapat gambar daun.
- Contoh Produk: Jamu gendong, jamu kunyit
asam, jamu beras kencur, tolak angin.
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Definisi: Obat Herbal Terstandar adalah
sediaan obat tradisional yang bahan bakunya (ekstrak) telah distandarisasi.
Proses pembuatannya didukung oleh penelitian ilmiah untuk membuktikan keamanan
dan khasiatnya.
Karakteristik:
- Pembuktian Khasiat: Pembuktian khasiatnya berdasarkan
penelitian praklinik, yaitu penelitian menggunakan hewan uji (misalnya
mencit, tikus).
- Proses Pembuatan: Ekstrak yang digunakan
sebagai bahan baku telah distandarisasi dan diuji secara ilmiah untuk
memastikan kualitasnya.
- Penandaan: Ditandai dengan logo
lingkaran hijau dengan garis tepi kuning dan di tengahnya terdapat gambar tiga
bintang di dalam lingkaran.
- Contoh Produk: Fitolac, Herbadrink Sari
Jahe, Kuku Bima TL.
3. Fitofarmaka (FF)
Definisi: Fitofarmaka adalah sediaan obat
tradisional yang telah melewati uji klinis dan terbukti secara ilmiah memiliki
khasiat dan keamanan setara dengan obat modern. Fitofarmaka merupakan puncak
dari pembuktian ilmiah untuk obat dari bahan alam.
Karakteristik:
- Pembuktian Khasiat: Pembuktian khasiatnya berdasarkan
penelitian praklinik dan uji klinis, yaitu penelitian pada manusia.
Uji klinis ini dilakukan untuk membuktikan keamanan, efikasi (kemanjuran),
dan efek samping dari sediaan.
- Proses Pembuatan: Seluruh proses, mulai dari
pemilihan bahan baku hingga produk jadi, telah melalui standarisasi ketat
dan uji ilmiah yang komprehensif.
- Penandaan: Ditandai dengan logo
lingkaran hijau dengan garis tepi kuning dan di tengahnya terdapat gambar jari-jari
salju atau jari-jari daun di dalam lingkaran.
- Contoh Produk: Stimuno, Tensigri, Nodiar,
Inlacin.
D. Perbedaan Utama
Aspek |
Obat Tradisional (Jamu) |
Obat Herbal Terstandar (OHT) |
Fitofarmaka (FF) |
Pembuktian Khasiat |
Empiris (pengalaman
turun-temurun) |
Uji praklinik (pada hewan) |
Uji praklinik & uji klinis
(pada manusia) |
Bahan Baku |
Ramuan bahan alam (tidak
distandarisasi) |
Ekstrak bahan alam (sudah
distandarisasi) |
Ekstrak bahan alam (sudah
distandarisasi) |
Logo |
Daun |
Tiga Bintang |
Jari-jari salju/daun |
Pengawasan Mutu |
Minimal, sebatas izin edar |
Lebih ketat, ada standarisasi |
Paling ketat, setara obat
modern |
Ekspor ke Spreadsheet
E. Kesimpulan
Obat
tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka adalah tiga tingkatan
produk obat dari bahan alam yang berbeda berdasarkan tingkat pembuktian
ilmiahnya. Semakin tinggi tingkatannya, semakin kuat bukti ilmiah yang
mendukung keamanan dan khasiatnya. Sebagai tenaga kesehatan, penting untuk
memahami perbedaan ini agar dapat memberikan informasi yang akurat kepada
masyarakat, serta memastikan produk yang dikonsumsi aman dan efektif.
F. Evaluasi
- Jelaskan perbedaan mendasar
antara pembuktian khasiat pada jamu dan fitofarmaka.
- Apa makna logo tiga bintang
pada kemasan produk?
- Berikan satu contoh produk
untuk setiap golongan (jamu, OHT, dan fitofarmaka) yang kamu ketahui.
- Mengapa penting bagi
Fitofarmaka untuk melakukan uji klinis pada manusia?
- Sebagai tenaga teknis
kefarmasian, bagaimana cara Anda menjelaskan perbedaan ketiga golongan
obat ini kepada pasien?
0 Response to "Konsep Dasar Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka"
Post a Comment