Mateari CPOB pada Mapel Farmasi Industri
Dalam mata pelajaran Farmasi Industri, materi Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah inti yang sangat penting. CPOB ini
adalah pedoman yang wajib dipatuhi oleh seluruh industri farmasi di
Indonesia untuk memastikan bahwa obat yang diproduksi aman, bermutu, dan
berkhasiat.
Berikut
adalah gambaran umum materi CPOB yang biasanya diajarkan dalam mapel Farmasi
Industri:
1.
Pengertian dan Tujuan CPOB
- Definisi CPOB: Penjelasan tentang apa itu
CPOB (Good Manufacturing Practice/GMP dalam skala internasional) dan
mengapa pedoman ini sangat krusial dalam industri farmasi.
- Tujuan CPOB: Menjamin obat dibuat secara
konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan, dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya, serta tidak menimbulkan risiko membahayakan pasien.
- Dasar Hukum: Mengenalkan peraturan yang
menjadi dasar CPOB di Indonesia (misalnya, Peraturan BPOM tentang Pedoman
CPOB).
2. Sistem Mutu Industri Farmasi (SMIF)
- Prinsip SMIF: Memastikan bahwa semua
aspek pembuatan obat dikelola dengan sistem mutu yang komprehensif.
- Manajemen Mutu: Peran manajemen puncak
dalam menetapkan kebijakan mutu, tanggung jawab, dan kewenangan.
- Perencanaan Mutu: Proses perencanaan untuk
mencapai tujuan mutu.
- Sistem Dokumentasi: Pentingnya pencatatan yang
akurat, jelas, dan terkontrol.
3. Aspek-Aspek CPOB
Ini
adalah bagian paling detail dan sering menjadi fokus utama:
a. Personalia
- Kualifikasi dan Kompetensi: Pentingnya memiliki
personel yang terkualifikasi, terlatih, dan berpengalaman di bidangnya.
- Struktur Organisasi: Pembagian tugas dan
tanggung jawab yang jelas.
- Pelatihan: Program pelatihan
berkelanjutan untuk semua personel.
- Kesehatan dan Higiene
Personel:
Pentingnya kesehatan dan kebersihan personel untuk mencegah kontaminasi.
b. Bangunan dan Fasilitas
- Desain dan Konstruksi: Persyaratan desain bangunan
yang memungkinkan aliran kerja yang logis, mencegah campur baur, dan
meminimalkan kontaminasi.
- Tata Letak Ruangan: Pembagian zona produksi
(misalnya, area bersih, area hitam/kotor).
- Sistem Tata Udara (HVAC): Pengendalian suhu,
kelembaban, tekanan, dan filtrasi udara.
- Pencahayaan, Sanitasi, dan
Higiene:
Persyaratan kebersihan, sanitasi, dan pencahayaan yang memadai.
c. Peralatan
- Desain dan Penempatan: Peralatan harus didesain,
ditempatkan, dan dirawat sesuai dengan tujuannya.
- Kualifikasi dan Kalibrasi: Proses verifikasi bahwa
peralatan berfungsi sesuai standar dan akurat.
- Perawatan dan Pembersihan: Jadwal perawatan dan
prosedur pembersihan yang ketat.
d. Produksi
- Pengendalian Proses: Pengawasan setiap tahap
produksi, mulai dari penimbangan, pencampuran, pengemasan, hingga
pelabelan.
- Verifikasi Bahan Awal, Bahan
Pengemas, dan Produk Antara/Ruahan: Memastikan bahan yang digunakan sesuai
spesifikasi.
- Pencegahan Kontaminasi
Silang:
Strategi untuk mencegah pencampuran atau kontaminasi antar produk.
- Pengendalian Proses (IPC): Uji selama proses produksi
untuk memastikan kualitas.
e. Pengawasan Mutu (Quality Control/QC)
- Laboratorium Pengawasan
Mutu:
Fungsi dan fasilitas laboratorium.
- Pengambilan Sampel: Prosedur pengambilan sampel
yang representatif.
- Pengujian Bahan Awal, Produk
Antara, Produk Ruahan, dan Produk Jadi: Metode pengujian untuk memastikan mutu.
- Spesifikasi dan Metode
Analisis:
Standar kualitas dan cara pengujian.
- Stabilitas Produk: Uji stabilitas untuk
menentukan umur simpan obat.
f. Dokumentasi
- Pentingnya Dokumentasi: "Jika tidak tercatat,
berarti tidak dilakukan."
- Jenis Dokumen: Catatan bets, prosedur
operasi standar (SOP), spesifikasi, metode analisis, catatan pelatihan,
dll.
- Sistem Pengendalian Dokumen: Prosedur pembuatan, revisi,
persetujuan, dan penyimpanan dokumen.
g. Penanganan Keluhan dan Penarikan Produk
- Sistem Penanganan Keluhan: Prosedur untuk menerima,
menginvestigasi, dan menindaklanjuti keluhan terkait produk.
- Prosedur Penarikan Produk: Mekanisme untuk menarik
produk dari peredaran jika ditemukan cacat mutu serius.
h. Inspeksi Diri, Audit Mutu, dan Audit &
Persetujuan Pemasok
- Inspeksi Diri: Evaluasi internal berkala
untuk memastikan kepatuhan terhadap CPOB.
- Audit Mutu: Audit eksternal atau
internal yang lebih mendalam.
- Audit Pemasok: Evaluasi terhadap pemasok
bahan baku dan bahan pengemas.
i. Kualifikasi dan Validasi
- Kualifikasi: Proses pembuktian bahwa
peralatan, sistem, dan sarana berfungsi sesuai tujuan yang ditetapkan
(misalnya, Kualifikasi Desain, Instalasi, Operasional, Kinerja).
- Validasi: Pembuktian bahwa suatu
proses atau metode secara konsisten menghasilkan produk yang memenuhi
spesifikasi (misalnya, Validasi Proses Produksi, Validasi Metode Analisis,
Validasi Pembersihan).
j. Kegiatan Alih Daya (Contract Manufacturing)
- Pertimbangan Kontrak: Persyaratan yang harus
dipenuhi jika produksi atau pengujian diserahkan ke pihak ketiga.
- Tanggung Jawab: Pembagian tanggung jawab
antara pemberi dan penerima kontrak.
4. Studi Kasus dan Penerapan CPOB
- Contoh Penerapan: Diskusi studi kasus
mengenai implementasi CPOB dalam berbagai skenario produksi.
- Masalah dan Solusi: Mengidentifikasi masalah
umum yang timbul dalam penerapan CPOB dan mencari solusi yang tepat.
Materi
CPOB ini sangat penting karena menjadi dasar bagi setiap profesional di
industri farmasi untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan
aman bagi konsumen. Memahami CPOB bukan hanya tentang menghafal aturan, tetapi
juga tentang menerapkan prinsip-prinsipnya dalam setiap langkah produksi.
0 Response to "Mateari CPOB pada Mapel Farmasi Industri"
Post a Comment